
Bussiness Development Director PT Pismatex Textile Industry produsen sarung Gajah Duduk, Affan Helmy saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (22/1) kemarin mengungkapkan brand ini beredar di pasaran sejak 1972, saat itu produksinya masih menggunakan mesin tenun tradisional, namun sekarang sudah menggunakan mesin-mesin tenun mutakhir sehingga dapat memproduksi banyak variasi motif. “Gajah Duduk secara periodik mengeluarkan motif dan corak baru, di antaranya motif-motif bertema khas kedaerahan,” jelasnya.
Affan menambahkan pihaknya menggali keunikan budaya Indonesia melalui kain-kain tradisional yang sangat indah, kemudian mempersembahkan kepada masyarakat bermacam varian produk. “Misalnya Gajah Duduk Asia Jacquard Ikat yang terinspirasi dari kain tenun ikat Sumba dan Gajah Duduk Songket yang terinspirasi dari keindahan songket Palembang,” terangnya.
Untuk menunjukkan keindahan busana dari bahan sarung dengan motif dan corak yang beragam, Gajah Duduk mengundang desainer fashion Alben Ayub Andal. Ia menampilkan koleksi busana yang modis dengan teknik drapping. Affan berharap acara tersebut dapat menginspirasi masyarakat untuk mengenakan busana dari kreasi sarung dalam banyak aktivitas, untuk santai sehari-hari maupun ke acara formal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar